Jumat, 26 Maret 2010

pelayanan bahan pustaka pust 2135

Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.

Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:

a. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.

b. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.

c. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

d. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:

1. Peraturan penggunaan bahan pustaka

2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.

3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.

4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.

5. Prosedur peminjaman.

Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sistem buku/ kartu besar

2. Sistem sulih

3. Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)

4. Sistem BIC (Book Issue card)

5. Sistem ’token charging’

6. Sistem Browne

7. Sistem Islington (variasi Browne)

8. Sistem Newark

9. Sistem kartu tebuk

10. Sistem Terkomputerisasi

Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.

Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:

a. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.

b. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.

c. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

d. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:

1. Peraturan penggunaan bahan pustaka

2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.

3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.

4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.

5. Prosedur peminjaman.

Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sistem buku/ kartu besar

2. Sistem sulih

3. Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)

4. Sistem BIC (Book Issue card)

5. Sistem ’token charging’

6. Sistem Browne

7. Sistem Islington (variasi Browne)

8. Sistem Newark

9. Sistem kartu tebuk

10. Sistem Terkomputerisasi

Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.

Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:

a. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.

b. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.

c. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

d. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:

1. Peraturan penggunaan bahan pustaka

2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.

3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.

4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.

5. Prosedur peminjaman.

Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sistem buku/ kartu besar

2. Sistem sulih

3. Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)

4. Sistem BIC (Book Issue card)

5. Sistem ’token charging’

6. Sistem Browne

7. Sistem Islington (variasi Browne)

8. Sistem Newark

9. Sistem kartu tebuk

10. Sistem Terkomputerisasi

Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.

Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:

a. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.

b. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.

c. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

d. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:

1. Peraturan penggunaan bahan pustaka

2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.

3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.

4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.

5. Prosedur peminjaman.

Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sistem buku/ kartu besar

2. Sistem sulih

3. Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)

4. Sistem BIC (Book Issue card)

5. Sistem ’token charging’

6. Sistem Browne

7. Sistem Islington (variasi Browne)

8. Sistem Newark

9. Sistem kartu tebuk

10. Sistem Terkomputerisasi

Pengertian dan Tujuan Layanan Sirkulasi

Layanan sirkulasi disediakan untuk mengantisipasi pemakai yang menginginkan untuk membaca bahan pustaka yang diminati di rumah karena tidak semua pemakai perpustakaan suka atau memiliki waktu untuk membaca di perpustakaan. Selain untuk memfasilitasi pemakai yang membutuhkan bahan pustaka untuk dibaca di rumah, layanan ini juga ditujukan untuk meningkatkan keterpakaian bahan pustaka secara optimal.

Tujuan layanan kegiatan sirkulasi adalah:

a. Agar pemakai dapat memanfaatkan koleksi seoptimal mungkin.

b. Diketahuinya anggota yang meminjam koleksi tertentu dan waktu pengembaliannya. Hal ini memudahkan penelusuran bahan pustaka tersebut bila dibutuhkan oleh pemakai lainnya.

c. Terjaganya keamanan bahan pustaka. Meski sedang dipinjam, tetapi dapat diketahui siapa yang meminjam dan kapan batas waktu pengembalian.

d. Diketahuinya tingkat keterpakaian koleksi yang dimiliki perpustakaan.

Untuk melancarkan kegiatan pada bagian sirkulasi, perlu dibuatkan buku petunjuk sebagai pedoman bagi petugas bagian sirkulasi dan anggota perpustakaan yang hendak meminjam bahan pustaka. Buku petunjuk tersebut hendaknya memuat keterangan-keterangan sbb:

1. Peraturan penggunaan bahan pustaka

2. Jenis-jenis bahan pustaka yang boleh dipinjam.

3. Keterangan mengenai tanda/ kode koleksi.

4. Jangka waktu peminjaman, besaran denda bila terlambat dalam mengembalikan pengembalian dan sanksi.

5. Prosedur peminjaman.

Terdapat berbagai macam sistem sirkulasi yang dapat diterapkan di perpustakaan besar maupun kecil. Banyaknya sistem tersebut menunjukan adanya dinamika dan perkembangan sistem sirkulasi itu sendiri. Dari waktu ke waktu sistem sirkulasi diperbaiki untuk menjawab layanan perpustakaan yang lebih efisien dengan tetap memperhatikan aspek tertib administrasi layanan. Adapun beberapa sistem sirkulasi tersebut antara lain sebagai berikut:

1. Sistem buku/ kartu besar

2. Sistem sulih

3. Sistem formulir tak berkarbon/NCR (No Required Carbon)

4. Sistem BIC (Book Issue card)

5. Sistem ’token charging’

6. Sistem Browne

7. Sistem Islington (variasi Browne)

8. Sistem Newark

9. Sistem kartu tebuk

10. Sistem Terkomputerisasi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar